daia 4d

pusad4d - Review Film: Kabut Berduri

2024-10-08 14:21:01

pusad4d,erek2 lalat,pusad4dJakarta, CNN Indonesia--

Sutradara Edwinkembali menelurkan karya film panjang yang berjudul Kabut Berduri. Fokus cerita film terbarunya kali ini soal kasus pembunuhan berantai yang terjadi di perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kalimantan.

Ini juga menjadi proyek film kedua Edwin bekerja sama dengan aktris Putri Marino. Keduanya sebelumnya bertemu lewat film Posesif yang tayang tahun 2017 dan berhasil membawa Piala Citra untuk masing-masing.

Edwin kembali memercayai Putri Marino untuk menjadi pemeran utama film Kabut Berduri. Kali ini, sang aktris berperan sebagai seorang detektif polisi bernama Sanja yang diberi tugas untuk menyelidiki kasus pembunuhan di wilayah perbatasan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terbukti keputusan beraninya menyetujui untuk membondol rambutnya menunjang penampilannya dalam film Kabut Berduri. Putri Marino menjadi yang paling "ganteng" di antara jajaran pemeran lainnya yang didominasi laki-laki. Beberapa di antara jajaran pemerannya adalah Yoga Pratama, Lukman Sardi, hingga Yusuf Mahardika.

Putri Marino yang berperan sebagai Sanja diceritakan dikirim dari Jakarta untuk mengusut kasus pembunuhan berantai di Kalimantan. Ini tidak hanya sekadar tugas lain bagi Sanja, tapi juga ajang pembuktian bahwa ia orang yang layak terhadap posisinya sebagai detektif.

Borderless Fog. (L to R) Yoga Pratama as Tomas, Lukman Sardi as Panca, Putri Marino as Sanja in Borderless Fog. Cr. Courtesy of Netflix © 2024Yoga Pratama, Lukman Sardi, dan Putri Marino dalam film Kabut Berduri. (Courtesy of Netflix/Eriek N Juragan/Netflix)

Sanja juga memiliki masa lalu yang kelam dan berusaha sembuh dari traumanya. Beban-beban yang dibawa Sanja ke Kalimantan semakin rumit dengan kasus pembunuhan yang tidak kalah kompleks.

Kasus pembunuhan ini turut dibalut dengan kasus korupsi, perdagangan manusia, konflik perbatasan, hingga hal mistis kepercayaan lokal.

Semua isu pelik itu diramu menjadi konflik dalam Kabut Berduri. Mungkin bisa dikatakan terlalu banyak isu yang dibahas dalam satu film, dari kasus pembunuhannya sendiri hingga masalah pribadi yang dibawa Sanja.

[Gambas:Video CNN]



Namun, saya memahami bahwa daerah perbatasan pasti dan memang memiliki banyak problem sehingga mau tidak mau pasti terbawa ke dalam naskah. Saya juga mengapresiasi riset mendalam yang dilakukan Dave Lumenta hingga bisa diramu menjadi konflik dalam Kabut Berduri.

Banyaknya isu yang diangkat di Kabut Berduri membuat unsur lain tampak terlupakan, yaitu unsur mistis yang diperlihatkan sejak awal film. Hal-hal yang berbau mistis di dalam film tidak terjawab hingga akhir sehingga cukup membuat bingung penonton, terutama jika tidak paham dengan adat dan kepercayaan yang dianut warga setempat.

Lihat Juga :
Sinopsis Kabut Berduri, Kasus Pembunuhan Berantai di Perbatasan RI

Sehingga, tidak heran jika penonton bakal merasa Kabut Berduri "berat banget", "terlalu serius", atau "jadi akhirnya gimana?" ketika menyaksikannya. Karena, memang isu yang diangkat banyak dan kompleks.

Meski demikian, Edwin mampu menciptakan cita rasa yang baru dan berbeda lagi untuk Kabut Berduri dari film-film panjangnya yang lain, contohnya Posesif, serta Aruna dan Lidahnya. Edwin, menurut saya, tetap berhasil menciptakan rasa misteri yang menyelubungi kasus pembunuhan berantai sembari mengangkat isu-isu kompleks yang umum ditemui di Indonesia.

[Gambas:Youtube]



(pra/pra)