daia 4d

hahatogel - Tidak Benar Harga Avtur RI Paling Mahal di ASEAN

2024-10-07 04:39:56

hahatogel,germany togel,hahatogel
JPNN.com » Ekonomi » Makro » Tidak Benar Harga Avtur RI Paling Mahal di ASEAN

Tidak Benar Harga Avtur RI Paling Mahal di ASEAN

Minggu, 08 September 2024 – 17:30 WIB Tidak Benar Harga Avtur RI Paling Mahal di ASEANFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPertamina Patra Niaga memastikan harga avturnya kompetitif dan mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia. Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Pertamina Patra Niaga memastikan harga avturnya kompetitif dan mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia.

Subholding Commercial & TradingPT Pertamina (Persero) itu juga menegaskan harga avtur telah mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia.

“Harga publikasi Avtur di Indonesia bisa dikatakan cukup kompetitif. Nilai kompetitif harga publikasi avtur milik Pertamina juga setara dan lebih rendah bila dibandingkan dengan harga publikasi per liter di negara yang memiliki kemiripan lanskap geografis,” kata Corporate SecretaryPT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dalam keterangan resminya, Minggu (8/9).

Baca Juga:
  • Fasilitas Baru Pertamina Patra Niaga di Juanda Percepat Pengisian Avtur ke Pesawat

Harga avtur yang dijual Pertamina Patra Niaga pada rentang 1-30 September sebesar Rp 13.211/liter.

Angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan harga avtur di Singapura yang mencapai Rp 23.212/liter pada periode yang sama.

Heppy mengatakan harga avtur Pertamina sudah mengacu Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Avtur Yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).

Baca Juga:
  • Pertamina Patra Niaga Layani Avtur Juanda Via Pipa Bawah Tanah

Penetapan harga avtur juga berdasarkan Mean of Plats Singapore (MOPS) yang menjadi patokan harga pasar terdekat.

Harga avtur juga mempertimbangkan demand volume dari masing-masing bandara sesuai frekuensi pergerakan pesawat.