daia 4d

erek erek angkot - Grant Thornton Sebut Investasi di Sektor Siber Harus Menjadi Prioritas

2024-10-06 22:57:52

erek erek angkot,samarindacheat,erek erek angkot
JPNN.com » Nasional » Humaniora » Grant Thornton Sebut Investasi di Sektor Siber Harus Menjadi Prioritas

Grant Thornton Sebut Investasi di Sektor Siber Harus Menjadi Prioritas

Selasa, 09 Juli 2024 – 18:53 WIB Grant Thornton Sebut Investasi di Sektor Siber Harus Menjadi PrioritasFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comGrant Thornton berharap investasi di sektor siber bisa menjadi prioritas. Foto: Dok Grant Thornton Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Layanan keimigrasian di bandar udara di seluruh Indonesia mengalami kelumpuhan total selama berhari-hari, sejak Kamis (20/6) hingga Senin (24/6).

Sepanjang hampir lima hari, pemeriksaan imigrasi harus dilakukan secara manual.

Hal itu membuat antrean imigrasi membludak, terutama di titik pemeriksaan primer, seperti di Bandara Soekarno - Hatta.

Baca Juga:
  • Terungkap, Permintaan Imigrasi soal Back Up Data PDN Dicueki Kominfo

Pemerintah melalui Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan bahwa sumber serangan berasal dari ransomware brain cipher yang merupakan varian terbaru dari ransomware LockBit 3.0 yang tergolong ransomware canggih dengan kemampuan untuk mengunci sistem dan mengenkripsi data sehingga berpotensi dimanfaatkan penjahat siber untuk memeras korban.

Berdasarkan peristiwa itu, Grant Thornton Indonesia menilai kerja sama yang erat antara sektor publik dan swasta dalam meningkatkan sistem keamanan siber.

IT Advisory Director Grant Thornton Indonesia Goutama Bachtiar mengatakan serangan siber yang melumpuhkan layanan imigrasi ini adalah pengingat serius bahwa infrastruktur cadangan termasuk data cadangan menjadi sangat relevan.

Baca Juga:
  • Lindungi UMK dari Serangan Siber, ITSEC Asia Meluncurkan IntelliBron

"Di tataran praktis, pelaksanaan pencadangan data secara berkala dan berkesinambungan bukan hanya perlu dilakukan tetapi juga diawasi, dikendalikan dan dipastikan keberhasilan pelaksanaannya," kata Goutama Bachtiar dikutip Selasa (9/7).

Menurut Goutama, data resiliency selain ketersediaan data perlu menjadi fokus utama ke depannya karena maraknya serangan/ancaman menggunakan teknik ransomware.