daia 4d

bento togel 4d - Selamat Tahun Baru dalam Bahasa Arab Bikin Anggota DPR Kalap

2024-10-09 06:43:54

bento togel 4d,erek erek mimpi menangkap ikan,bento togel 4d
JPNN.com » Internasional » Eropa » Selamat Tahun Baru dalam Bahasa Arab Bikin Anggota DPR Kalap

Selamat Tahun Baru dalam Bahasa Arab Bikin Anggota DPR Kalap

Rabu, 03 Januari 2018 – 06:02 WIB Selamat Tahun Baru dalam Bahasa Arab Bikin Anggota DPR KalapFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comWajah Islamophobia Jerman, anggota DPR Beatrix von Storch. Foto: Zeit.de

jpnn.com, BERLIN - Kepolisian Kota Koeln, Negara Bagian North Rhine-Westphalia, Jerman, menuliskan ucapan selamat tahun baru lewat Twitter dalam berbagai bahasa pada Senin dini hari (1/1). Salah satunya dalam bahasa Arab.

Ternyata, ucapan itu direaksi berlebihan oleh anggota Bundestag (DPR Jerman) Beatrix von Storch. Politikus senior Partai Alternative for Germany (AfD) itu malah mengunggah ujaran kebencian sebagai reaksi cuitan tersebut.

’’Apa yang sedang terjadi di negara ini? Mengapa situs resmi kepolisian mengunggah kata-kata berbahasa Arab? Apakah itu upaya untuk membela para pria muslim barbar yang suka memerkosa ramai-ramai?’’ tulis Von Storch, wakil ketua AfD di parlemen, sebagaimana dilansir The Guardian, Selasa (2/1).

Baca Juga:
  • Politikus Anti-Islam Sukses Bikin Austria Larang Burqa

Tulisan yang diunggah lewat Twitter itu kini sudah lenyap. Tapi, ujaran kebencian tersebut sempat terdeteksi.

Jerman yang baru saja meratifikasi undang-undang tentang ujaran kebencian (NetzDG) pun langsung mereaksi cuitan Von Storch. Terutama setelah Twitter membekukan akun perempuan 46 tahun itu dan melaporkan tindakannya ke pihak berwajib.

Selama 12 jam, akun Von Storch dibekukan. Bersamaan dengan itu, polisi melakukan investigasi. Kini Von Storch dikenai dakwaan kriminal terkait dengan ulahnya.

Baca Juga:
  • Datang Rapat Pakai Burka, Ternyata Punya Agenda Intoleran

Selain di Twitter, Von Storch ternyata mengunggah pernyataan senada di Facebook. Di media sosial itu pun, dia kena sensor.

’’Facebook juga menyensor saya. Ini akhir dari negara yang konstitusional,’’ katanya sambil memperlihatkan teguran tertulis Facebook sebagaimana dilansir Deutsche Welle.