NUSANTARA, KOMPAS.com - Kemeriahan pesta HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN) tuntas sudah.

Bisnis perhotelan pun kembali pada kondisi sebelum keriaan perayaan dengan tingkat hunian rata-rata (city occupancy rate) sekitar 50 persen, atau anjlok separuhnya.

Sementara kondisi city occupancy ratenormal di luar hiruk pikuk 17 Agustusan, berada pada angka 60 persen.

Ketua Umum PHRI Kalimantan Timur Sahmal Ruhip mengungkapkan, perhelatan HUT RI di IKN memang membawa pengaruh luar biasa terhadap tingkat permintaan kamar hotel di Kalimantan Timur, terutama dua kota mitra yakni Balikpapan dan Samarinda.

Baca juga: Istana Garuda dan Sumbu Penting IKN dalam Perspektif Feng Shui

"Setelah sempat berada pada angka 100 persen alias fully bookedjelang dan saat HUT RI, kini berada pada angka 50 persen," ujar Sahmal kepada Kompas.com, Selasa (20/8/2024).

Hal senada dikatakan Ketua PHRI Balikpapan Sugiyanto. Menurutnya, kondisi normal bisnis perhotelan di Kota Balikpapan sebagai penyangga IKN belum terjadi saat ini.

Namun, dia memprediksi, angka okupansi normal 60 persen akan tercapai pada pekan depan atau akhir Agustus 2024.

"Saat ini city occupancy masih sekitar 50 persen. Belum kembali normal. Tingkat hunian normal adalah 60 persen. Saya prediksikan akan terjadi pada pekan depan atau akhir Agustus 2024," terang Sugiyanto.

Dia menjelaskan, usai perayaan HUT RI, tingkat hunian hotel-hotel di Balikpapan masih didominasi pemerintah dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah maupun kota/kabupaten.

Baca juga: Jokowi Bilang Akan Terus Kawal IKN Meskipun Sudah Tak Jadi Presiden

Tidak hanya kamar, ruang-ruang pertemuan dan konvensi juga dipenuhi oleh acara-acara MICE dari pemerintahan.

"Government spendingmendominasi ya. Seperti saat ini dari Kementerian Ketenagakerjaan RI, yang menggelar acara di Hotel Platinum Balikpapan," kata Sugiyanto yang juga merupakan Direktur Operasional Hotel Platinum.

Adapun turis-turis baik domestik maupun mancanegara belum menjadikan Kota Balikpapan dan sekitarnya sebagai destinasi favorit.

"Karena itu, untuk saat ini hotel-hotel kami masih diisi oleh para tamu yang berasal dari pemerintahan, kementerian/lembaga," tuntas Sugiyanto.