daia 4d

gambar suasana sedih - Atang Dorong Pemkot Bogor Lebih Inovatif Dalam Penyusunan Program

2024-10-07 03:51:33

gambar suasana sedih,kode alam gelas,gambar suasana sedih
JPNN.com » Daerah » Atang Dorong Pemkot Bogor Lebih Inovatif Dalam Penyusunan Program

Atang Dorong Pemkot Bogor Lebih Inovatif Dalam Penyusunan Program

Rabu, 28 Februari 2024 – 18:18 WIB Atang Dorong Pemkot Bogor Lebih Inovatif Dalam Penyusunan ProgramFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comKetua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto. Foto: Antara

jpnn.com, KOTA BOGOR - Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto menyampaikan beberapa catatan agar penyusunan program yang dibuat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Dia menyampaikan hal tersebut dalam acara Konsultasi Publik Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) untuk tahun 2025, Senin (26/2).

"Mulai dari musrenbang kelurahan hingga kota, penyusunan RKPD, dan KUA PPAS belum menyentuh hal yang strategis dan substantif sesuai kebutuhan terkini," ujar Atang, dalam keterangannya, Rabu (28/2).

Baca Juga:
  • Atang Dorong Pemerintah Turunkan Harga Beras Menjelang Ramadan

Penyandang Doktor dari IPB University ini menilai ada tiga hal yang menghambat Pemerintah Kota Bogor dalam menyusun program, yakni hambatan regulasi, hambatan habitasi atau kebiasaan, dan limitasi atau keterbatasan anggaran.

Menurut Atang, sebelum memasukkan input pokok-pokok pikiran DPRD yang dilanjutkan dengan penyusunan RKPD, bagusnya ada workshop marathon terlebih dahulu dan diskusi antarpengambil kebijakan untuk bisa menyusun program yang memang dibutuhkan masyarakat.

"Tiap tahun tentu ada perubahan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, program APBD tahun berikutnya bisa menjawab tuntutan tersebut,” ungkap Atang.

Baca Juga:
  • Atang Trisnanto: Pemilih Pemula Mendominasi Suara di Pemilu 2024

Selama ini ada sebuah kebiasaan OPD dalam menyusun program, hanya mengulang program yang sudah ada tanpa berani memunculkan program baru sesuai kebutuhan yang baru di masyarakat.

Ini yang menurut Atang menjadi persoalan karena tidak adanya inovasi yang diberikan dalam menyusun program.