daia 4d

tugu nanas - May Tunda Voting Kesepakatan Brexit di Parlemen

2024-10-09 01:46:53

tugu nanas,mimpi ikan nila togel,tugu nanas
JPNN.com » Internasional » Eropa » May Tunda Voting Kesepakatan Brexit di Parlemen

May Tunda Voting Kesepakatan Brexit di Parlemen

Rabu, 12 Desember 2018 – 22:33 WIB May Tunda Voting Kesepakatan Brexit di ParlemenFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPM Inggris Theresa May menandatangani surat permohonan Brexit. Foto: AP

jpnn.com, LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May tidak ingin ditolak. Karena itu, dia memutuskan untuk menunda voting persetujuan kesepakatan British Exit alias Brexit di parlemen. Dia memilih untuk bertemu dengan sejumlah pemimpin Uni Eropa (UE) lebih dahulu.

Dari para pemimpin UE, May ingin mendapatkan kepastian. Yang terpenting adalah kesepakatan tentang aktivitas dagang Inggris dan UE di perbatasan Irlandia Utara.

Wilayah tersebut berbatasan langsung dengan Irlandia yang merupakan anggota UE. Nah, dalam kesepakatan Brexit, Irlandia Utara akan ikut sistem bea cukai UE.

Baca Juga:
  • Cewek Inggris Penampar Petugas Imigrasi Bali Mulai Diadili

Para kritikus May menganggap kesepakatan yang telah diteken perwakilan Inggris dan UE itu akan membuat Inggris tetap tunduk pada aturan-aturan UE.

May tentu saja tak bisa mengubah kesepakatan yang sudah ada. Dia hanya harus meyakinkan parlemen bahwa kesepakatan tersebut menguntungkan Inggris.

"Kesepakatan itu adalah yang terbaik. Satu-satunya yang bisa diterapkan. Tidak ada peluang untuk negosiasi ulang," tegas Kepala Komisi Eropa Jean-Claude Juncker seperti dikutip Reuters kemarin (11/12). Meski begitu, dia terbuka jika May hanya menginginkan klarifikasi.

Baca Juga:
  • Maling Laptop di Inggris Dipuji-puji Warganet, Ini Sebabnya

May kemarin bertemu dengan PM Belanda Mark Rutte dan Kanselir Jerman Angela Merkel. Rencananya, dia menemui Juncker dan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk.

May harus bergerak cepat. Rencananya, voting di parlemen dilakukan pada 21 Januari nanti. Semua harus beres sebelum Inggris meninggalkan UE pada 29 Maret. Opsi lainnya adalah menggelar referendum lagi.