daia 4d

totokimliong - Jenderal Polisi Aktif Diprediksi Bakal Bertarung di Pilkada Papua

2024-10-06 14:28:52

totokimliong,live drow sdy,totokimliong
JPNN.com » Politik » Pilkada » Jenderal Polisi Aktif Diprediksi Bakal Bertarung di Pilkada Papua

Jenderal Polisi Aktif Diprediksi Bakal Bertarung di Pilkada Papua

Kamis, 21 Maret 2024 – 21:45 WIB Jenderal Polisi Aktif Diprediksi Bakal Bertarung di Pilkada PapuaFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comSekretaris Eksekutif Koalisi Kampus Untuk Demokrasi Elvira Rumkabu. foto: Source Humas Koalisi Kampus Untuk Demokrasi.

jpnn.com, JAYAPURA - Pemilu serentak 2024 untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, serta para Anggota DPR, sudah usai setelah KPU mengumumkan hasil pada Rabu (20/3) malam.

Pemilu serentak akan kembali digelar di seluruh Indonesia pada November 2024, dengan agenda pemilihan kepala daerah.

Untuk Papua, ini adalah Pilkada pertama yang akan digelar usai wilayah tersebut dimekarkan menjadi empat provinsi.

Baca Juga:
  • Komarudin Watubun Kembali ke Senayan, Ketua PAN Papua Tengah Sampaikan Ini

Setelah dimekarkan, masih banyak yang bertanya siapa saja tokoh yang akan menjadi calon kepala daerah di Papua, khususnya untuk tingkat provinsi dimana akan ada gubernur baru.

Sekretaris Eksekutif Koalisi Kampus Untuk Demokrasi Elvira Rumkabu SIP, M.St memandang, Pilkada Pua ini adalah momentum masyarakat untuk menentukan siapa sosok yang akan mereka percaya untuk mejadi gubernur dan wakil gubernur hingga 2029.

Kriteria pertama yang diajukannya adalah sosok yang peka terhadap kondisi masyarakat dari segala aspek, mulai dari sisi ekonomi hingga sosial.

Baca Juga:
  • Senjata Legendaris Milik Polda Papua Dibawa Kabur KKB Seusai 2 Polisi Dihabisi

"Kalau saya itu belajar dari sebelum-sebelumnya siapa pun nanti yang terpilih atau dipilih rakyat itu pertama dia menurut saya harus punya pemahaman terhadap konteks-konteks dan dinamika konflik di Papua," ujarnya di Jayapura, Rabu (20/3).

"Menurut saya itu penting sekali karena kalau selain dia memahami ada konflik, ada konteks dan dinamika konflik yang terus terjadi bukan hanya konflik bersenjata tapi juga masalah-masalah pembangunan, marjinalisasi terhadap kelompok-kelompok terutama orang asli Papua. Misal harus orang yang punya pemahaman, pengertian bahwa ini ada masalah prioritas seperti ini di Papua, itu yang pertama," sambung Elvira.