daia 4d

predaktor angka - Algafry Mewajibkan 500 ASN Bangka Tengah Belanja di Pasar Tradisional

2024-10-06 14:16:51

predaktor angka,bgibol,predaktor angka
JPNN.com » Daerah » Kep. Bangka Belitung » Algafry Mewajibkan 500 ASN Bangka Tengah Belanja di Pasar Tradisional

Algafry Mewajibkan 500 ASN Bangka Tengah Belanja di Pasar Tradisional

Minggu, 24 Maret 2024 – 07:20 WIB Algafry Mewajibkan 500 ASN Bangka Tengah Belanja di Pasar TradisionalFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comBupati Bangka Tengah Algafry Rahman mendampingi istrinya belanja bahan pokok di pasar tradisional Koba, Sabtu (23/3) (ANTARA/Ahmadi)

jpnn.com - KOBA- Bupati Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Algafry Rahman mewajibkan 500 aparatur sipil negara (ASN) mereka berbelanja bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional. Hal itu sebagai realisasi dari program gerakan ASN belanja bahan pokok.

"Sebanyak 500 ASN kita kerahkan dan wajib belanja bahan pokok di pasar tradisional, sebagai realisasi dari program gerakan ASN belanja bahan pokok," kata Algafry di Koba, Sabtu (23/3).

Gerakan ASN belanja bahan pokok tersebut menyikapi melemahnya daya beli, seiring merosotnya perekonomian masyarakat dalam dua bulan terakhir.

Baca Juga:
  • Halikinnor Pastikan Tenaga Non-ASN di Kotim Dapat THR

"Perekonomian masyarakat lagi sulit karena pendapatan dari sektor pertambangan bijih timah sangat minim, sehingga berdampak terhadap daya beli," ungkapnya.

Bupati Algafry mengambil langkah darurat dalam mengatasi persoalan tersebut dengan meluncurkan program gerakan ASN belanja bahan pokok.

"Ini hanya bagian dari solusi jangka pendek, sambil kami mencari langkah yang tepat untuk memulihkan ekonomi masyarakat dalam jangka panjang," ujarnya.

Baca Juga:
  • KemenPAN-RB Setujui 1.000 Formasi CPNS dan PPPK Usulan Pemkab Mukomuko

Saat ini, kata dia, masyarakat dihadapkan pada kondisi yang sangat sulit, pendapatan menurun, sementara harga sebagian komoditas pokok bertahan tinggi terutama dalam Ramadan.

"Situasi ini berdampak terhadap melemahnya daya beli karena pendapatan warga merosot tajam, tidak punya uang yang cukup untuk belanja bahan pokok," katanya.